Menjaga kesehatan gigi tentu harus dimulai sejak dini. Meski gigi susu akan diganti dengan gigi tetap, orang tua harus mengajarkan si kecil pentingnya menjaga kesehatan gigi anak sedari dini. Kesehatan gigi juga menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain harus rajin menggosok gigi, orang tua juga perlu menjauhkan anak dari beragam kebiasaan yang bisa merusak giginya. Kebiasaan buruk yang dianggap sepele namun paling sering dilakukan anak-anak adalah menghisap ibu jari, dot atau empeng. Meski terkesan biasa saja, namun hal ini dapat menimbulkan kemungkinan si kecil akan mengalami masalah kesehatan gigi serius.

Ketika sedang rewel, beberapa orang tua memberikan dot untuk menenangkan anaknya. Ketika anak sudah dianggap cukup besar, orang tua ingin menghilangkan kebiasaan mengempeng itu dan mengambilnya. Namun, terkadang anak-anak mengganti kebiasaan tersebut dengan menghisap ibu jari atau bibirnya. Baik mengempeng, menghisap ibu jari, ataupun menghisap bibir dapat menyebabkan masalah gigi dan rahang. Kebiasaan menghisap ibu jari pada anak-anak, terutama jika terus berlanjut setelah usia 3-4 tahun dapat berdampak pada pertumbuhan gigi dan rahang, termasuk menyebabkan gigi tonggos (protrusi). Tekanan yang dihasilkan dari menghisap ibu jari dapat mendorong gigi depan ke depan, mengubah bentuk rahang, dan menyebabkan gigitan silang. Tak hanya itu, susunan gigi juga menjadi kurang rapih. 

Berikut adalah penjelasan lengkap akibat kebiasaan buruk dari menghisap ibu jari:

1. Gigi Tonggos (Protrusi)

Hisapan jari atau jempol yang terus-menerus dapat mendorong gigi atas ke arah depan, sehingga gigi terlihat menonjol. Tekanan ini dapat menyebabkan gigi atas menonjol keluar, sementara gigi bawah mungkin menjadi lebih rata atau mundur, sehingga terjadi gigitan terbuka (open bite). 

2. Gigi Berjejal (Maloklusi)

Kebiasaan menghisap ibu jari dapat mengubah bentuk rahang, baik rahang atas maupun bawah. Perubahan bentuk rahang dapat menyebabkan gigi tidak sejajar dengan benar, sehingga terjadi gigitan silang (cross bite) atau susunan gigi tidak rata. 

3. Gangguan Pertumbuhan Rahang

Tekanan yang dihasilkan dari menghisap ibu jari dapat mengganggu pertumbuhan rahang, khususnya rahang atas. Hal ini dapat menyebabkan rahang atas menjadi lebih sempit atau tidak berkembang dengan baik, sehingga memengaruhi bentuk wajah dan fungsi gigi. 

4. Perubahan Bentuk Wajah

Gangguan pertumbuhan rahang dan posisi gigi yang tidak sejajar dapat memengaruhi bentuk wajah anak, biasanya membuat wajah tampak lebih panjang atau pipi menjadi cekung. 

Kebiasaan menghisap ibu jari perlu dianggap serius bagi orang tua dan harus dihentikan sebelum memberi efek negatif bagi tumbuh kembang gigi dan rahang anak. Bila perlu, lakukan saran dari dokter gigi atau ortodontis untuk mencegah masalah yang terjadi. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menghentikan kebiasaan ini antara lain dengan memberikan penjelasan pada anak, menggunakan alat bantu, atau bahkan dengan konsultasi psikolog jika diperlukan. 

Menjaga kebersihan gigi tidak hanya penting bagi kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga untuk tumbuh kembang anak. Kebiasaan-kebiasaan buruk juga harus dihindari agar tidak merusak gigi anak atau bahkan terbawa hingga dewasa. Lakukan konsultasi dan pengecekan gigi setiap 6 bulan sekali, agar Si Kecil dapat terhindar dari masalah gigi. Kami merekomendarikan Happy Dental Clinic sebagai klinik gigi keluarga yang ramah untuk perawatan gigi anak-anak.

Klinik gigi kami menghadirkan dokter gigi profesional dan berpengalaman yang dilengkapi dengan peralatan canggih dan modern yang menunjang perawatan gigi. Happy Dental Clinic juga menerima jaminan asuransi secara cashless, jaminan showcard perusahaan, serta kerja sama khusus dengan rekanan lainnya sehingga memudahkan Happy People yang ingin melakukan perawatan gigi. Jadi, Happy People tidak perlu khawatir saat ingin melakukan perawatan dan jangan ragu untuk datang langsung ke cabang Happy Dental Clinic terdekat.

Senja Ramadhan beranjak pergi dan fajar syawal datang mengganti. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H, semoga keberkahan selalu menyertai kita semua. Hari Raya Lebaran tak akan lengkap tanpa kumpul keluarga yang dijamu dengan berbagai makanan dan minuman yang nikmat. 

Ramadhan adalah kesempatan untuk saling memperbaiki diri. Semoga ibadah puasa yang kita jalani dilimpahi penuh makna dan menjadi amal yang diterima oleh sang kuasa. Saat bulan puasa pun, masalah gigi dan mulut bisa datang kapan saja termasuk saat Happy People berpuasa. Ibadah puasa ternyata juga bisa berdampak pada kesehatan gigi dan mulut, apalagi ketika waktu berbuka tiba makanan dan minuman manis biasanya jadi pilihan utama menu buka yang bisa memicu kerusakan pada gigi.

Di zaman modern ini, masih banyak orang yang kurang paham ataupun menganggap sepele masalah plak gigi. Padahal, bahaya plak gigi patut diantisipasi karena dapat menjadi penyebab berbagai masalah gigi dan mulut, diantaranya adalah periodontitis. Periodontitis merupakan salah satu komplikasi dari penyakit radang gusi (gingivitis). Jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka panjang, jaringan di sekitar gusi dan gigi akan rusak sehingga menyebabkan gigi lepas / tanggal.

Mengerat gigi memiliki istilah medis clenching atau bruxism. Kebiasaan ini dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa.

Pempek adalah salah satu makanan khas Palembang yang digemari oleh masyarakat tanah air.

Kita sudah mengetahui bahwa kerusakan gigi bisa diakibatkan karena kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Namun, tahukah Anda apa saja yang dapat menyebabkan gigi Anda retak?

Gigi berlubang merupakan keluhan yang umum terjadi pada gigi, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Gejala gigi berlubang pada tiap orang bisa berbeda, tergantung pada lokasi dan ukuran lubang yang terbentuk. 

Banyak orang yang kurang paham dan menganggap sepele plak gigi. Plak gigi, atau biasa disebut juga dengan istilah jigong, terbentuk dari kumpulan bakteri yang membentuk lapisan lengket dan menempel di permukaan gigi.