fbpx

Blog

Beragam Penyebab Gigi Retak & Cara Mengatasinya

Beragam Penyebab Gigi Retak & Cara Mengatasinya

Kita sudah mengetahui bahwa kerusakan gigi bisa diakibatkan karena kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Namun, tahukah Anda apa saja yang dapat menyebabkan gigi Anda retak?

Gigi retak dapat mengganggu estetika, fungsi bicara, dan juga pengunyahan Anda. Berikut merupakan pembahasan tentang penyebab keretakan pada gigi.

  • Gigi rapuh

Gigi rapuh dapat terjadi pada gigi yang sudah ditambal besar, dan juga gigi yang sarafnya sudah mati/diambil. Selain menghindari makan makanan yang keras, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan perawatan dental crown untuk memberi perlindungan lebih untuk gigi yang sudah rapuh, agar terhindar dari resiko gigi retak atau patah. Rutin ke dokter gigi juga perlu dilakukan, sehingga dokter gigi dapat mengidentifikasi dini gigi yang beresiko mengalami kerusakan, ataupun gigi mana yang perlu perawatan lebih lanjut.

  • Kecelakaan / trauma pada area wajah

Faktor kecelakaan memang sulit diprediksi. Tak hanya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan juga dapat terjadi saat Anda berolahraga, terutama olahraga yang melibatkan kontak fisik seperti sepak bola, basket, tinju, dan bela diri. Selain berhati-hati, hal yang dapat Anda lakukan adalah memaksimalkan keamanan dalam berkendara dan berolahraga. Memakai helm ataupun sabuk pengaman wajib dilakukan. Gunakan alat pelindung saat Anda berolahraga juga disarankan untuk meminimalisir bahaya kecelakaan yang dapat terjadi. Berikut hal yang dapat Anda lakukan bila Anda atau orang terdekat Anda mengalami gigi patah atau gigi lepas karena kecelakaan:

  • Pertama-tama, lakukan kontrol perdarahan. Gigi patah / lepas biasanya disertai dengan trauma wajah dan mulut. Bersihkan dan tekan daerah luka untuk menghentikan perdarahan.
  • Mengambil gigi / patahan gigi dan pegang di bagian mahkota, bukan di bagian akarnya.
  • Bilas di air mengalir untuk menyapu kotoran dan debu yang menempel pada patahan gigi / gigi yang lepas tsb
  • Tanam kembali gigi ke dalam soketnya di dalam mulut, dan menggigit kain kasa agar gigi tidak bergeser, tidak terlepas, dan atau tertelan.
  • Segera buat emergency appointment ke dokter gigi untuk ditangani lebih lanjut. Semakin lama dibiarkan, semakin tinggi resiko kematian sel dan prognosis untuk menyelamatkan gigi semakin buruk.
  • Membuka bungkusan menggunakan gigi

Gigi diciptakan hanya untuk mengunyah makanan dan mempercantik senyum Anda. Selain dari tujuan tersebut, maka kebiasaan itu dapat merusak gigi. Walau terasa praktis, merobek plastik pembungkus (snack, sambal sachet, dll), membuka tutup botol, bahkan mengapit jepit rambut (bobby pin) menggunakan gigi merupakan kebiasan-kebiasaan yang dapat menyebabkan gigi retak atau pecah. Pada awalnya retak tersebut bisa tidak terlihat. Namun bila kebiasaan terus berlanjut, kebiasaan ini akan menyebabkan kerusakan gigi yang parah bahkan sampai harus dicabut. Sayangilah gigi Anda dengan tidak menggunakannya sebagai pengganti gunting atau pisau.

  • Menggigit es batu

Menggigit es batu nampak tidak berbahaya namun dapat menyebabkan retaknya lapisan luar gigi. Bila gigi terkena trauma yang berkelanjutan, maka retakan dapat bertambah besar dan bahkan dapat menyebabkan retak / patahnya gigi. Sebaiknya ganti minuman Anda dengan air tanpa es batu atau minuman yang telah didinginkan dalam lemari es.

  • Mengerat gigi

Mengerat gigi memiliki istilah medis clenching atau bruxism, bedanya adalah clenching dilakukan ketika pasien sadar, dan bruxism terjadi tanpa disadari pasien (biasanya waktu tidur). Karena dapat terjadi tanpa disadari pasien, gejala yang umumnya dikeluhkan pasien biasanya berupa rahang terasa pegal ketika bangun tidur, sakit telinga atau leher, sakit kepala tumpul, dan terdapat bunyi klik saat membuka mulut (clicking). Mengerat gigi belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun erat kaitannya dengan stress. Beberapa penelitian juga menemukan kasus ini dapat diturunkan dari orang tua. Mengerat gigi dapat menyebabkan kerusakan gigi dari derajat ringan hingga parah, kegoyangan gigi, dan bahkan sering menimbulkan masalah sendi rahang. Perawatan yang diberikan dapat berupa pemberian mouth guard, penambalan, koreksi gigitan, pemberian muscles relaxan, dan pada beberapa kasus memerlukan rujukan ke psikolog untuk stress management

Penanganan/perawatan gigi yang retak sangat bergantung pada kondisi gigi, terutama seberapa banyak sisa jaringan gigi yang masih ada. Dokter gigi mungkin juga membutuhkan foto x-ray atau rontgen gigi untuk mendeteksi ada/tidaknya retak pada area akar gigi. Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi retak adalah:

  1. Penambalan gigi

Penambalan gigi atau dental filling merupakan tindakan yang umum dilakukan untuk mengatasi gigi retak derajat ringan. Dokter akan memulai penambalan dengan membuang bagian gigi yang rusak / tajam. Setelah itu, gigi akan ditambal dengan bahan khusus seperti komposit atau semen ionomer.

  1. Mahkota gigi palsu / Dental crown

Dental crown adalah mahkota gigi palsu yang dipasang melingkupi gigi yang rusak. Prosedur pemasangan crown umumnya dilakukan untuk mengatasi kerusakan gigi yang luas atau mencegah kerusakan pada struktur gigi yang mulai lemah. Prosedur pemasangan crown dilakukan dengan mengikis bagian gigi yang rusak dan menyisakan bagian gigi yang masih sehat untuk dijadikan tumpuan mahkota gigi palsu. Mahkota gigi palsu dapat terbuat dari metal, porselen, zirconia, atau emas. Pemilihan jenis design dan bahan crown sebaiknya ditentukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gigi pasien.

  1. Perawatan saluran akar gigi.

Perawatan ini dilakukan pada kasus gigi patah yang sudah mencapai pulpa dan saraf gigi. Perawatan saraf bertujuan untuk memperbaiki kerusakan dan mempertahankan gigi agar tidak perlu dicabut. Dokter gigi akan membersihkan jaringan saraf dan pembuluh darah yang terinfeksi, mensterilkan saluran akar, memberi bahan pengisi saluran akar, dan merestorasi gigi. Perawatan ini akan memberi prognosis yang lebih baik jika dilanjutkan dengan perawatan dental crown.

  1. Pencabutan gigi

Pencabutan gigi dilakukan jika kerusakan sudah sangat parah dan sisa jaringan gigi sudah terlalu kecil. Tindakan cabut gigi dapat diikuti dengan pemasangan gigi palsu atau implant gigi untuk mengisi area bekas pencabutan gigi.

Demikian hal-hal yang dapat menyebabkan keretakan pada gigi. Selalu jaga kesehatan gigi dengan rutin menyikat gigi 2x sehari dan juga mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Bila Anda mengalami kesulitan untuk mengubah kebiasaan buruk, jangan ragu mencari bantuan dari pihak profesional dan berkonsultasi mengenai masalah / kondisi Anda.

 

 

Information

HAPPY DENTAL CLINIC memiliki 30+ cabang yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Cibubur, Bekasi, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Batam, Denpasar, Makassar, Pekanbaru.

Buka setiap hari :

Senin - Minggu : 10:00 WIB - 22:00 WIB

 

WhatsApp-Button