fbpx

Blog

 Mengerat Gigi atau Bruxism: Apa yang Perlu Happy People Ketahui?

Mengerat Gigi atau Bruxism: Apa yang Perlu Happy People Ketahui?

Mengerat gigi memiliki istilah medis clenching atau bruxism. Kebiasaan ini dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa.

Meski terdengar sepele, kebiasaan bruxism dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut dan gigi seperti nyeri sendi rahang, kerusakan gigi, hingga sakit kepala. Kebanyakan orang tidak menyadari memiliki kebiasaan bruxism sampai akhirnya timbul komplikasi, oleh karena itu penting bagi kita semua untuk mengetahui penyebab dan gejala kondisi ini agar terhindar dari dampak yang lebih besar.

Mengerat gigi belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun erat kaitannya dengan stress. Beberapa penelitian juga menemukan kasus ini dapat diturunkan dari orang tua. Bruxism tidak terjadi setiap saat, tetapi muncul saat seseorang sedang dalam kondisi tertentu, misalnya ketika sedang tertekan. Ada beberapa faktor fisik dan psikologis yang bisa menjadi pemicu terjadinya bruxism, yaitu:

  • Stres, depresi, gangguan kecemasan, marah, atau tegang
  • Memiliki kepribadian yang agresif atau hiperaktif
  • Faktor keturunan / memiliki anggota keluarga yang mengalami bruxism
  • Mengalami gangguan tidur, seperti sleep apnea atau sleep paralysis
  • Gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kafein dalam jumlah banyak
  • Menderita penyakit tertentu, seperti penyakit parkinson, demensia, penyakit asam lambung, atau epilepsi
  • Mengonsumsi obat-obatan antipsikotik atau obat-obatan antidepresan
  • Masa pertumbuhan gigi pada anak-anak

Orang yang memiliki kebiasaan bruxism biasanya mengeratkan gigi pada waktu tidur malam. Oleh karena itu, gejala yang umumnya dikeluhkan biasanya berupa rahang terasa pegal ketika bangun tidur. Terkadang, orang sekitar kita yang menyadari lebih dulu jika Kamu memiliki kebiasaan bruxism. Beberapa tanda dan gejala dari bruxism adalah sebagai berikut:

  • Menggertakkan atau mengeratkan gigi dengan keras seperti sedang mengunyah
  • Gigi terkikis, retak, atau goyang
  • Gigi sensitif
  • Otot rahang yang lelah atau terasa kencang
  • Sakit telinga atau leher, sakit kepala tumpul 
  • Kerusakan mukosa pipi bagian dalam mulut
  • Terdapat bunyi klik saat membuka mulut lebar (clicking)

Jika dicurigai adanya bruxism, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan dan anamnesa dengan memberikan pertanyaan terkait riwayat kesehatan gigi dan mulut, penggunaan obat tertentu, rutinitas sehari-hari, dan pola tidur. Untuk mengevaluasi tingkat keparahan dari kebiasaan bruxism ini, dokter perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti:

  • Pemeriksaan otot sendi rahang, lokasinya di depan telinga dekat pipi
  • Pemeriksaan gigi dan mulut secara menyeluruh, terkadang dibantu dengan pemeriksaan x-ray panoramic.

Mengerat gigi / bruxism dapat menyebabkan kerusakan gigi dari derajat ringan hingga parah dan bahkan sering menimbulkan masalah sendi rahang. Perawatan yang diberikan akan disesuaikan dengan derajat keparahan gejala yang ditimbulkan. Pada kondisi bruxism yang ringan, Happy People tak perlu menjalani pengobatan khusus. Namun, jika penyakit ini sudah menyebabkan gangguan kesehatan lain, maka ada beberapa pengobatan yang bisa dokter lakukan:

  • Menggunakan pelindung gigi (mouth guard) ketika tidur
  • Melakukan perawatan pada gigi yang rusak, seperti: penambalan, perawatan saraf akar, dental crown, koreksi gigitan, splinting gigi
  • Pemberian obat pelemas otot (muscle relaxan) untuk dikonsumsi sebelum tidur sehingga otot rahang menjadi relaks
  • Suntik botox pada rahang untuk melemaskan otot rahang yang kaku
  • Pijatan ringan, kompres hangat, dan obat pereda nyeri untuk mengatasi nyeri rahang dan nyeri wajah
  • Mengelola stress, pada beberapa kasus memerlukan rujukan ke psikolog

Bruxism bisa dikendalikan dengan melakukan rencana perawatan dari dokter. Hal ini membantu memperbaiki gejala dan mencegah kerusakan yang lebih parah. Bruxism juga bisa dicegah dan diobati dengan melakukan pola hidup sehat. Berikut ialah beberapa hal yang bisa Kamu lakukan untuk mencegah ataupun meringankan gejala yang ditimbulkan dari kebiasaan bruxism:

  • Kelola stres dengan melakukan aktivitas healing dan rekreasi seperti meditasi, yoga, berolahraga, atau menekuni hobi
  • Melakukan pola hidup sehat dan pola tidur cukup dan teratur
  • Menghindari kebiasaan buruk seperti minuman beralkohol, merokok, atau penggunaan obat terlarang
  • Mengurangi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, atau minuman berenergi terutama menjelang waktu tidur
  • Hindari kebiasaan menggigit-gigit pensil atau pulpen dan mengurangi konsumsi permen karet
  • Kompres dengan handuk hangat di bagian pipi dan telinga depan untuk melemaskan otot rahang
  • Menjaga kesehatan gigi dan mulut serta rutin dental check-up minimal 6 bulan sekali

Kami merekomendasikan Happy Dental Clinic sebagai tempat perawatan gigi yang terpercaya untuk Happy People. Happy Dental Clinic sendiri telah memiliki 35 cabang yang tersebar di mal-mal strategis di Indonesia, yang dapat memudahkan Happy People untuk mengakses lokasi Happy Dental Clinic. Klinik kami memiliki dokter gigi umum hingga dokter gigi spesialis yang berpengalaman, sehingga dapat memberikan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi gigi Happy People. 

Happy Dental Clinic juga melayani pengguna asuransi, sehingga memudahkan Happy People yang ingin melakukan perawatan gigi secara cashless. Kami menempatkan kenyamanan dan kepuasan pasien sebagai prioritas utama. Dengan demikian, Happy People dapat merasa yakin bahwa kesehatan gigi berada dalam tangan yang aman. 

Information

HAPPY DENTAL CLINIC memiliki 30+ cabang yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Cibubur, Bekasi, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Batam, Denpasar, Makassar, Pekanbaru.

Buka setiap hari :

Senin - Minggu : 10:00 WIB - 22:00 WIB

 

WhatsApp-Button