fbpx

Blog

Penyebab Sakit Gigi dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sakit Gigi dan Cara Mengatasinya

Sakit gigi adalah gejala atau kondisi ketika gigi mengalami rasa sakit atau nyeri, dengan tingkatan keparahan yang bervariasi.

Pada kebanyakan kasus, sakit gigi diakibat dari berbagai masalah pada gusi ataupun gigi. Selain itu, kondisi ini juga bisa jadi tanda adanya penyakit di bagian tubuh lain, misalnya masalah sendi rahang, sakit telinga, sinus, dan lain-lain. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami sakit gigi, yaitu:

  • Memiliki gigi berlubang atau tambalan gigi yang sudah rusak
  • Malas menyikat gigi dan tidak rutin membersihkan karang gigi
  • Memiliki gigi bungsu yang tumbuh abnormal / impaksi
  • Menggunakan gigi palsu atau kawat gigi yang tidak pas
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Mengonsumsi obat tertentu, seperti pil KB, antihipertensi, atau antikonvulsan
  • Faktor hormonal seperti menstruasi, menopause, dan kehamilan
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau kanker

Penyebab sakit gigi yang utama adalah kerusakan pada gigi atau gigi berlubang. Gigi berlubang disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang menyebabkan sakit gigi yaitu Streptococcus mutans. Bakteri disebut juga plak gigi, atau dalam bahasa awam sering disebut jigong. Walaupun plak gigi sangat lengket dan melekat di permukaan gigi, plak dapat dibersihkan dengan menyikat gigi. Namun bila penyikatan gigi kurang teliti, maka plak gigi dapat tertinggal dan semakin menumpuk. Plak yang lengket ini mengundang sisa-sisa makanan untuk menempel di area tersebut. Sisa makanan yang tertinggal akan dimetabolisme oleh bakteri dan menghasilkan asam. Asam yang tertimbun lama-kelamaan akan menyebabkan gigi kehilangan kandungan kalsium dan mineralnya dan terbentuklah lubang pada gigi. 

Kerusakan gigi adalah proses infeksi dan pembusukan jaringan gigi oleh bakteri. Proses ini tidak akan berhenti sampai kita mengeliminasi bakteri yang menginfeksi jaringan gigi tersebut. Gigi yang berlubang harus segera dibersihkan dan dilakukan penambalan, hal ini bertujuan untuk menghentikan proses infeksi yang terjadi. Jika lubang gigi dibiarkan, maka infeksi akan menjalar hingga lapisan gigi yang lebih dalam. Di dalam rongga gigi, terdapat serabut saraf dan pembuluh darah. Jika lubang gigi sudah mencapai area ini, maka akan menimbulkan sakit gigi. Sakit gigi ini juga dapat disertai pembengkakan dan timbul nanah. Rasa sakit dapat menghilang dengan sendirinya walaupun tidak dilakukan perawatan. Banyak yang mengira bahwa proses infeksi telah berhenti, padahal rasa sakit yang hilang dikarenakan bakteri telah menggerogoti saraf gigi hingga saraf telah mati. Infeksi akan masih terus berlanjut, walaupun gigi Anda sudah keropos atau bahkan tinggal tersisa akar gigi.

Selain sakit gigi, gusi bengkak juga sering kali disertai dengan gejala sakit gigi. Gusi bengkak adalah suatu tanda telah terjadinya suatu infeksi pada gigi atau gusi Anda. Pada gusi yang mengalami pembengkakan, akan terlihat terdapat penonjolan pada gusi yang warnanya lebih memerah, mudah berdarah, terasa nyeri dan lunak daripada area sekitarnya, dan terkadang disertai adanya nanah dan bau mulut. Gusi bengkak bisa terjadi pada sebagian atau seluruh gusi. Kondisi ini umumnya terjadi akibat infeksi di gigi atau gusi, tetapi bisa juga disebabkan oleh kondisi lain. Berikut ini adalah beberapa penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan gusi membengkak:

  • Infeksi / radang gusi akibat penumpukan plak dan karang gigi
  • Infeksi dari gigi yang berlubang, atau gigi bungsu yang tumbuh tidak sempurna
  • Infeksi bakteri, virus, atau jamur
  • Malnutrisi dan kekurangan vitamin tertentu, seperti vitamin B dan C
  • Terdapat sisa makanan atau benda asing yang tertinggal di sela gigi dan gusi
  • Alergi terhadap makanan, minuman, atau produk pasta gigi tertentu

Bila sudah timbul sakit gigi, sebaiknya jangan tunda untuk mengunjungi dokter gigi. Untuk mendiagnosis sakit gigi, dokter gigi akan menanyakan riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter gigi akan bertanya kapan rasa sakit mulai terjadi, seberapa parah rasa sakit, di mana rasa sakit itu terasa, dan apa yang membuat rasa sakit lebih buruk. Selain itu, dokter gigi juga akan memeriksa mulut, gigi, gusi, rahang, lidah, dan tenggorokan. Pemeriksaan penunjang seperti dental x-ray / rontgen terkadang juga dibutuhkan untuk melihat asal dan perluasan infeksi. Pilihan perawatan gigi akan disesuaikan dengan kondisi dan penyebab masalah gigi Anda. Sambil menunggu jadwal kunjungan, Anda dapat melakukan pertolongan pertama untuk meredakan rasa nyeri gigi:

  • Kumur air garam / obat kumur antiseptik
  • Minum obat pereda nyeri
  • Kompres dingin

Cara mencegah sakit gigi adalah dengan menjaga kesehatan tubuh dan menjaga kebersihan gigi dan mulut secara teratur. Pasien sakit gigi tetap harus menggosok gigi secara teratur dan memperhatikan asupan gizi harian. Pasien juga perlu menghindari faktor yang dapat memicu terjadinya sakit gigi. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah sakit gigi:

  • Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi ber-fluoride
  • Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss), terutama setelah makan
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan banyak minum air putih
  • Menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Menghindari makanan, minuman, dan produk yang menyebabkan alergi
  • Melakukan dental check-up dan pembersihan karang gigi rutin minimal setiap 6 bulan sekali

 

Information

HAPPY DENTAL CLINIC memiliki 25 cabang yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Cibubur, Bekasi, Bandung, Batam, Denpasar, Makassar.

Buka setiap hari :

Senin - Minggu : 10:00 WIB - 22:00 WIB

*Khusus untuk cabang One Belpark buka pukul 10:00 WIB - 21:00 WIB

WhatsApp-Button